WELCOME TO ANAK RANTAU BLOG'S

Sunday, October 18, 2015

BAB 3

1.PERANGKAT KOPERASI


Perangkat Organisasi Koperasi

   Menurut UU No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian pada pasal 31 dinyatakan bahwa perangkat organisasi koperasi terdiri atas : rapat anggota, pengawas, dan pengurus.


   A. Rapat Anggota

   Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawaran untuk mencapai mufakat, dan apabila belum dapat diputuskan maka pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.

   Rapat anggota diadakan sekali dalam setahun dan dihadiri minimal setengah ditambah satu dari jumlah anggota. Keputusan yang diambil dalam rapat anggota mengikat semua anggota dan pengurus untuk ditaati dan dilaksanakan. Koperasi dapat melakukan rapat anggota luar biasa jika keadaan membutuhkan keputusan segera yang wewenangnya ada pada rapat anggota. Rapat anggota luar biasa dapat diadakan berdasarkan permintaan sejumlah anggota koperasi atau berdasarkan keputusan pengurus yang tata caranya diatur dalam anggaran dasar.

   Menurut UU No. 17 Tahun 2012 pasal 33 rapat anggota berwenang : 
   1) Menetapkan kebijakan umum koperasi.
   2) Mengubah anggaran dasar.
   3) Memilih, mengangkat, dan memberhentikan pengawas dan pengurus.
   4) Menetapkan batas maksimum pinjaman yang dapat dilakukan oleh pengurus untuk       dan atas nama koperasi.
   5) Menetapkan batas maksimum pinjaman yang dapat dilakukan oleh Pengurus untuk       dan atas nama koperasi.
   6) Meminta ketarangan dan mengesahkan pertanggungjawaban pengawas dan pengurus       dalam pelaksanaan tugas masing - masing.
   7) Menetapkan pembagian selisih hasil usaha.
   8) Memutuskan penggabungan, peleburan, kepailitan, dan pembubaran koperasi.
   9) Menetapkan keputusan lain dalam batas yang ditentukan oleh Undang - Undang       ini.

   B. Pengawas

   Pengawas dipilih oleh anggota koperasi dalam rapat anggota, sehingga juga        bertanggung jawab kepada rapat anggota, Persyaratan untuk dapat dipilih dan      diangkat sebagai anggota pengawas ditetapkan dalam Anggaran Dasar.

   1) Tugas Pengawas
   Berdasarkan UU No. 17 Tahun 2012 pasal 50 pengawas bertugas : 
   a) Mengusulkan calon pengurus.
   b) Memberi nasihat dan pengawasan kepada pengurus.
   c) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan               koperasi yang dilakukan oleh pengurus
   d) Melaporkan hasil pengawasan kepada rapat anggota.

   2) Wewenang Pengawas
   a) Menetapkan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian             anggota sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar.
   b) Meminta dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan dari pengurus dan       pihak lain yang terkait.
   c) Mendapatkan laporan berkala tentang perkembangan usaha dan kinerja koperasi       dan pengurus.
   d) Memberikan persetujuan atau bantuan kepada Pengurus dalam melakukan               perbuatan hukum tertentu yang ditetapkan dalam anggaran dasar.
   e) Dapat memberhentikan pengurus untuk sementara waktu dengan menyebutkan           alasannya.

   C. Pengurus

   Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Masa jabatan pengurus ditentukan dalam anggaran dasar (AD) yaitu paling lama 5 tahun. Jika pengurus telah habis masa jabatannya maka dapat dipilih kembali. Pengurus merupakan pelaksana kebijakan - kebijakan yang telah ditetapkan dalam rapat anggota koperasi.

   1) Tugas Pengurus
   Pada UU No. 17 Tahun 2012 pasal 58 dijelaskan pengurus bertugas : 
   a) Mengelola koperasi berdasarkan anggaran dasar.
   b) Mendorong dan memajukan usaha anggota.
   c) Menyusun rancangan rencana kerja serta rencana anggaran pendapatan dan           belanja koperasi untuk diajukan kepada rapat anggota.
   d) Menyusun laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas untuk         diajukan kepada rapat anggota.
   e) Menyusun rencana pendidikan, pelatihan, dan komunikasi koperasi untuk             diajukan kepada rapat anggota.
   f) Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib.
   g) Menyelenggarakan pembinaan karyawan secara efektif dan efisien.
   h) Memelihara buku daftar anggota, buku daftar pengawas, buku daftar pengurus,       buku daftar pemegang sertifikat modal koperasi, dan risalah rapat anggota.
   i) Melakukan upaya lain bagi kepentingan, kemanfaatan, dan kemajuan koperasi         sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota.

   2) Wewenang Pengurus
   Wewenang pengurus koperasi adalah mewakili koperasi di dalam maupun di luar pengadilan.


B.MANAJEMEN KOPERASI
A. Dasar-dasar Manajemen
   Koperasi merupakan lembaga yang harus dikelola sebagaimana layaknya lembaga bisnis. Di dalam sebuah lembaga bisnis diperlukan sebuah pengelolaan yang efektif dan efisien yang dikenal dengan manajemen. Demikian juga dalam badan usaha koperasi, manajemen merupakan satu hak yang harus ada demi terwujudnya tujuan yang diharapkan. 
    Sebab tanpa manajemen yang baik, tujuan organisasi tidak akan tercapai secara efisien. Selain itu dalam pencapaian tujuan organisasi sering ada berbagai hal yang bertentangan dengan kepentingan pribadi beberapa anggota, atau bahkan ada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan yang saling bertentangan. Untuk menjaga keseimbangan antara para anggota yang mempunyai berbagai kepentingan tersebut sangat dibutuhkan manajemen yang baik, sehingga pertentangan antaranggota dapat dikendalikan dan selanjutnya pencapaian tujuan organisasi tidak terganggu.
   Seperti ilmu sosial yang lain, manajemen mempunyai banyak pengertian, ada yang mengartikan manajemen sebagai suatu proses, adapula yang mengartikan manajemen sebagai suatu seni untuk mencapai suatu tujuan melalui pengaturan terhadap orang lain. Definisi yang lebih sering digunakan adalah definisi yang dikemukakan oleh Stoner yang mengatakan: ‘Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.’Prof. Ewell Paul Roy mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan 4 (empat) unsur yaitu: anggota, pengurus, manajer, dan karyawan. Seorang manajer harus bisa menciptakan kondisi yang mendorong para karyawan agar mempertahankan produktivitas yang tinggi. Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggota pelanggan (Hendrojogi, 1997). 
   Menurut Suharsono Sagir, sistem manajemen di lembaga koperasi harus mengarah kepada manajemen partisipatif yang di dalamnya terdapat kebersamaan, keterbukaan, sehingga setiap anggota koperasi baik yang turut dalam pengelolaan (kepengurusan usaha) ataupun yang di luar kepengurusan (angota biasa), memiliki rasa tanggung jawab bersama dalam organisasi koperasi.
   A.H. Gophar mengatakan bahwa manajemen koperasi pada dasarnya dapat ditelaah dan tiga sudut pandang, yaitu organisasi, proses, dan gaya (Hendar dan Kusnadi, 1999). Dari sudut pandang organisasi, manajemen koperasi pada prinsipnya terbentuk dan tiga unsur: anggota, pengurus, dan karyawan. Dapat dibedakan struktur atau alat perlengkapan onganisasi yang sepintas adalah sama yaitu: Rapat Anggota, Pengurus, dan Pengawas. Untuk itu, hendaknya dibedakan antara fungsi organisasi dengan fungsi manajemen.
   Unsur Pengawas seperti yang terdapat pada alat perlengkapan organisasi koperasi, pada hakekatnya adalah merupakan perpanjangan tangan dan anggota, untuk mendampingi Pengurus dalam melakukan fungsi kontrol sehari-hari terhadap jalannya roda organisasi dan usaha koperasi. Keberhasilan koperasi tergantung pada kerjasama ketiga unsur organisasi tersebut dalam mengembangkan organisasi dan usaha koperasi, yang dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada anggota.      Dan sudut pandang proses, manajemen koperasi lebih mengutamakan demokrasi dalam pengambilan keputusan. Istilah satu orang satu suara (one man one vote) sudah mendarah daging dalam organisasi koperasi. Karena itu, manajemen koperasi ini sering dipandang kurang efisien, kurang efektif, dan sangat mahal. Terakhir, ditinjau dan sudut pandang gaya manajemen (management style), manajemen koperasi menganut gaya partisipatif (participation management), di mana posisi anggota ditempatkan sebagai subjek dan manajemen yang aktif dalam mengendalikan manajemen perusahaannya. Sitio dan Tamba (2001) menyatakan badan usaha koperasi di Indonesia memiliki manajemen koperasi yang dirunut berdasarkan perangkat organisasi koperasi, yaitu: Rapat anggota, pengurus, pengawas, dan pengelola.
Telah diuraikan sebelumnya bahwa, watak manajemen koperasi ialah gaya manajemen partisipatif. Pola umum manajemen koperasi yang partisipatif tersebut menggambarkan adanya interaksi antar unsur manajemen koperasi. Terdapat pembagian tugas (job description) pada masing-masing unsur. 
1.https://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi
2.https://brigitalahutung.wordpress.com/tag/manajemen-koperasi-2/
3.http://falah-kharisma.blogspot.co.id/2015/06/perangkat-organisasi-koperasi.html#sthash.agvuyo5B.dpuf

No comments:

Post a Comment