WELCOME TO ANAK RANTAU BLOG'S

Monday, November 24, 2014


1.JELASKAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN MANAJEMEN?
 Proses kegiatan dengan melalui orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu serta dilaksanakan secara berurutan berjalan kearah satu tujuan. Yang menggunakan fungsi manajemen planning, organizing, actuating, controlling.

2.Fungsi-fungsi Manajemen dan keterkaitannya satu sama lain!

fungsi-fungsi manajemen disederhanakan lagi menjadi 4 fungsi utama yaitu:
a. Planning (perencanaan)
b. Organizing (pengorganisasian)
c. Actuating (menerapkan,melaksanakan)
d. Controlling (Pengawasan)

Fungsi-fungsi dalam manajemen saling berkaitan satu dengan yang lainnya,sebab salah satu fungsi tidak dapat berdiri sendiri/berfungsi sendiri sendiri tanpa adanya fungsi manajemen lainnya.untuk mencapai tujuan yang ditetapkan/rangkaian aktivitas proses manajemen merupakan sebuah rangkaian yang saling terikat erat satu sama yang lainnya.
Aplikasi Fungsi Manajemen

a. Fungsi Perencanaan (Planning)
Fungsi perencanaan adalah sanagt penting bagi peerusahaan dimana fungsi ini akan menjadi pedoman dasar kegiatan atau fungsi-fungsi lainnya, dan perencanaan berperan sebagai acuan bagi segenap tindakan dalam merealisasikan tujuan-tujuan.
b. Fungsi Pengorganisasian (organizing)
Fungsi pengorganisasian dapat diartikan sebagai “how to organize works” atau bagaimana mengatur,memilah-milah sejumlah beesaran pekerjaan menurutbidan-bidangnya menjadi suatu kesatuan kerja. Ini berarti melakukan pengelompokkan tugas dan menciptakan wadahnya.

c. Fungsi melaksanakan (Actuating)
Setelah rencana-rencana selesai dibuat,struktur organisasi terbentuk dan pengisian personilnya selesai dilakukan (direkrut dan dilatih),langkah berikutnya adalah menetapkan atau melaksanakan bagaimana agar arah atau langkah organisasi bergerak menuju arah yang telah ditetapkan.

d. Fungsi pengawasan (controlling)
Melalui funsi pengawasan,diharapkan dapat menjaga agar jalannya organisasi selalu berada di dalam jalur yang benar sehingga dengan demikian, kemungkinan terjadinya penyimpangan atas proses dan sasran yang telah ditetapkan,secara dini dapat dihindari/diatasi.

3.Tingkatan manajemen dan ketrampilan apa saja yang dibutuhkan oleh setiap manajer dalam organisasi!





 Pada Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi manajer menjadi tiga golongan yang berbeda manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama :
Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
Manajemen tingkat menengah (middle management)mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer)
Dilihat dari tingakatan organisasi, manajemen dibagi dalam 3 tingkatan yaitu:
1. Manajemen Puncak (Top Management)
Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan mmerumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya. Misal:

2. Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab melaksanakan reana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk.
3. Manajemen Bawah/Lini (Low Management)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor.
Berikut adalah skema manajemen berdasarkan tingkatanya:
Dilihart dari kegiatan yang dilakukan :
- Manajer Fungsional, bertanggung jawab pada suatu kegiatan unit organisasi (produksi, pemasaran, keuangan, personalia, dll
- Manajer Umum, bertanggung jawab atas semua kegiatan unit.
Didalam melaksanakan tugas, setiap tingkatan manajer mempunyai ungsi utama atau keahlian yang berbeda yaitu:
1. Keahlian Teknik (Technical Skill) yaitu keahlian tentang bagaimana cara mengaerjakan dan menghasilkan sesuatu yang teriri atas pengarahan dengan motivasi, supervisi, dan kemunikasi .
2. Keahlian Manajerial (Managerial Skill) yaitu keahlian yang terkait dengan hal penetapan tujuan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, dan pengawasan.
Keterampilan Manajer
Secara umum, terdapat emat keterampilan manajer pada masing-masing tingkat manajer:
1. Keterampilan konseptual
Ketrampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.
2. Keterampilan Kemanusiaan
Kemampuan untuk saling bekerja sana dengan memahami dan memotivasi orang lain.
3. Keterampilan Administrasi
Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang dilakukan.
4. Keterampilan Teknik
Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan metode dari suatu bidang tertentu.

4.Perbedaan antara perencanaan strategis dan perencanaan taktis

Perencanaan strategis  
adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat
menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan
bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu
tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.
Perencanaan Strategic (Strategic Plans) juga merupakan suatu proses pemilihan
tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan, program-program
strategi yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut.

Perencanaan taktis 
adalah proses yang membantu anda untuk memburu kesempatan berharga, memperbaiki hasil kerja anda, menghindari atau meminimalkan kerugian anda, dan memberikan masukan berkelanjutan sehingga anda bisa mengambil tindakan perbaikan jika perlu. dan juga bisa dikatakan Perencanaan taktis adalah keterlibatan terus-menerus para manajer dan karyawan inti untuk menghasilkan rencana bagi keseluruhan organisasi maupun unit-unit individual mereka. 

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa performa organisasional untuk membuahkan hasil jangka pendek konsisten dengan arah strategis organisasi anda serta memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia seefektif mungkin. 

5.Berbagai gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan oleh manajer dalam mengarahkan bawahan dan gaya kepemimpinan mana yang terbaik

Teori Gaya Kepemimpinan Klasik
Teori klasik gaya kepemimpinan mengemukakan, pada dasarnya di dalam setiap gaya kepemimpinan terdapat 2 unsur utama, yaitu unsur pengarahan (directive behavior) dan unsur bantuan (supporting behavior). Dari dua unsur tersebut gaya kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu otokrasi (directing), pembinaan (coaching), demokrasi (supporting), dan kendali bebas (delegating).
1. Mengarahkan (directing)
Gaya kepemimpinan yang mengarahkan, merupakan respon kepemimpinan yang perlu dilakukan oleh manajer pada kondisi karyawan lemah dalam kemampuan, minat dan komitmenya. Sementara itu, organisasi menghendaki penyelesaian tugas-tugas yang tinggi.
2. Melatih (coaching)
Pada kondisi karyawan menghadapi kesulitan menyelesaikan tugas-tugas, takut untuk mencoba melakukannya, manajer juga harus memproporsikan struktur tugas sesuai kemampuan dan tanggung jawab karyawan.
3. Partisipasi (participation)
Gaya kepemimpinan partisipasi, adalah respon manajer yang harus diperankan ketika karyawan memiliki tingkat kemampuan yang cukup, tetapi tidak memiliki kemauan untuk melakukan tanggung jawab.


4. Mendelegasikan (delegating)
Selanjutnya, untuk tingkat karyawan dengan kemampuan dan kemauan yang tinggi, maka gaya kepemimpinan yang sesuai adalah gaya “delegasi”. Dengan gaya delegasi ini pimpinan sedikit memberi pengarahan maupun dukungan, karena dianggap sudah mampu dan mau melaksanakan tugas/tanggung jawabnya.


lima gaya kepemimpinan yang disesuaikan dengan situasi menurut Siagian (2002), yaitu:

1. Tipe pemimpin yang otokratik
Seorang pemimpin yang otokratik ialah seorang pemimpin yang:
- Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
- Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
- Menganggap bahwa sebagai alat semata-mata
- Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat
- Terlalu tergantung pada kekuasaan formalnya
- Dalam tindaknya penggeraknya sering mempergunakan approach yang mengandung unsur paksaan dan puntif (bersifat menghukum)

2. Tipe pemimpin yang militeristik
Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud seorang pemimpin tipe militeristik berbeda dengan seorang pemimpin modern. Seorang pemimpin yang bertipe militeristik ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat:
- Dalam menggerakan bawahannya sistem perintah yang sering dipergunakan
- Dalam menggerakan bawahannya senang bergantung pada pangkat dan
jabatan
- Senang kepada formalitas yang berlebih-lebihan
- Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahannya

3. Tipe pemimpin yang paternalistik
- Menganggap bahwa sebagai manusia yang tidak dewasa
- Bersikap terlalu melindungi
- Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil
keputusan
- Jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil inisiatif
- Jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasi
- Sering bersikap mau tahu

4. Tipe pemimpin yang kharismatik
Harus diakui bahwa untuk keadaan tentang seorang pemimpin yang demikian sangat diperlukan, akn tetapi sifatnya yang negatif mengalahkan sifatnya yang positif.

5. Tipe pemimpin yang demokratik
Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern karena:
- Ia senang menerima saran, pendapat dan bahkan kritikan dari bawahan
- Selalu berusaha mengutamakan kerjasama teamwork dalam usaha mencapai
tujuan
- Selalu berusaha menjadikan lebih sukses dari padanya
- Selalu berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin

gaya kepemimpinan yang terbaik menurut saya adalah gaya kepemimpinan yang demokratik karna dengan gaya kepemimpinan ini sang atasan enang menerima saran, pendapat dan bahkan kritikan dari bawahan dan Selalu berusaha mengutamakan kerjasama teamwork dalam usaha mencapai tujuan.


No comments:

Post a Comment